TEKS KHUTBAH JUM’AT
MENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اعوذبالله من الشيطان الر جيم
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ
الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Dari mimbar khutbah jumat ini khatib
mengajak kepada diri khatib dan jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman yang terus dilakukan dengan
peningkatan amal sholeh. Karena derajat kemuliaan seorang hamba di sisi Allah
hanyalah dinilai dengan ketakwaannya. Allah berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling
bertakwa di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa”.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang
dimuliakan Allah
Masyarakat yang berkah adalah
masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan maksiat. Sebaliknya masyarakat yang
penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang rentan. Ibarat
tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang menjijikkan. Maka ia tidak
produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya kebaikan.
Keberkahan suatu masyarakat itu
mempunyai syarat khusus yang telah dipatok oleh Al-Quran sehingga dengan
mewujudkannya akan terwujudlah masyarakat yang mendapatkan keberkahan,
sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ .
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (Al-A’rof: 96)
Ustadz Sayyid Qutb mengomentari ayat
ini sebagaimana yang ditulisnya dalam tafsir zhilal, beliau mengatakan:
“Berkah-berkah yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan
bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu, bermacam-macam jenis dan ragamnya. Juga
tidak diperinci dan tidak ditentukan batas-batanya oleh nash ayat itu. Isyarat
yang diberikan nash Al-Quran itu menggambarkan limpahan yang turun dari semua
tempat, bersumber dari semua lokasi, tanpa batas, tanpa perincian, dan tanpa
penjelasan. Maka ia adalah berkah dengan segala macam warnanya, dengan segala
gambaran dan bentuknya. Keberkahan yang dijanjikan kepada orang beriman dan
bertakwa ialah bahwa keberberkahan itu kadang-kadang menyertai sesuatu yang
jumlahnya sedikit, tetapi memberikan manfaat yang banyak serta diiringi dengan
kebaikan, keamanan, kerelaan, dan kelapangan hati. Berapa banyak bangsa yang
kaya dan kuat, tetapi hidup dalam penderitaan, tidak ada rasa aman, penuh
goncangan dan krisis, bahkan menunggu kehancuran.”
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Ketika kehidupan berjalan secara
sinergis antara unsur-unsur pendorong dan pengekangnya, dengan bekerja di bumi
sambil memandang ke langit, terbebas dari hawa nafsu, menghambakan diri dan
tunduk kepada Allah. Berjalan dengan baik menuju ke arah yang diredoin oleh
Allah, maka sudah tentu kehidupan model ini akan diliputi dengan keberkahan,
dipenuhi dengan kebaikan dan dinaungi dengan kebahagian.
Berkah yang diperoleh bersama iman
dan takwa adalah berkah yang meliputi segala sesuatu. Berkah yang terdapat di
dalam jiwa, dalam perasaan, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Juga berkah yang
mengembangkan kehidupan dan meninggikan mutunya dalam setiap waktu. Jadi bukan
semata-mata melimpahnya kekayaan namun dibarengi dengan penderitaan, kesengsaraan,
kerusakan bahkan kegersangan jiwa.
Tuntutan keberkahan yang dapat
diambil dari tuntunan ayat di atas adalah: merealisasikan keimanan dalam
keseharian, meningkatkan ketaqwaan dalam setiap amalan. Maka sebaliknya,
hal-hal yang akan menghilangkan keberkahan itu adalah karena mendustakan ajaran
dan ayat-ayat Allah, kemudian terperosoknya seseorang bahkan masyarakat ke
dalam kubangan kemaksiatan.
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam
salah satu bukunya “Al jawaabul Kaafii liman Sa’ala ‘anid Dawaaisy Syaafii” menyebutkan
beberapa bahaya dan pengaruh dosa terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat
yang akan membawa pada hilangnya keberkahan. Di antaranya pengaruh buruk dosa
dan kemaksiatan itu adalah:
Pertama: Dosa memperlemah kesadaran
akan keagungan Allah dalam hati.
Seorang yang penuh dengan dosa-dosa
tidak akan lagi bersungguh-sungguh mengagungkan Allah. Kaki akan terasa malas
dan berat berat untuk melangkah ke masjid dan menghadiri pengajian. Badan
terasa sulit untuk bangun pada waktu fajar melaksanakan shalat subuh. Telinga
tidak suka lagi mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an, lama kelamaan hati menjadi
keras seperti batu bahkan bisa lebih keras dari pada itu. Maka ia hilanglah
rasa sensitive terhadap suatu dosa, tidak bergetar lagi hatinya ketika
keagungan Allah disebut. Allah berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ
كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا
يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ
مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا
اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ .
“Kemudian setelah itu hati kalian
menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara
batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di
antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air daripadanya dan di
antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Baqoroh: 74)
Kedua: Dosa membuat seseorang tidak
mempunyai rasa malu.
Seseorang yang biasa berbuat dosa,
lama-kelamaan tidak merasa berdosa lagi. Bahkan ia tidak merasa malu berbuat
dosa di depan siapapun. Bila rasa malu hilang maka hilanglah kebaikan.
Rosulullah saw bersabda: “Rasa malu itu semuanya baik”. Maksud dari hadist ini
adalah: bahwa semakin kuat rasa malu dalam diri seseorang akan semakin menyebar
darinya kebaikan. Dengan demikian masyarakat yang mempunyai rasa malu adalah
masyarakat yang baik pula dan penuh nuansa kemanusiaan.
Ketiga: Dosa menghilangkan
keberkahan dan nikmat serta menggantikannya dengan bencana.
Allah swt. selalu menceritakan bahwa
diazabnya umat-umat terdahulu adalah karena mereka berbuat dosa. Dalam surat Al
Ankabuut ayat 40 Allah SWT berfirman:
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا
عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ
خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ .
“Maka masing-masing (mereka itu)
Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras
yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan
di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak
menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
(QS. An-Ankabut: 40)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
ألَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ
مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ
عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ
فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ
.
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya
generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi
itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang
belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas
mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka
generasi yang lain.” (QS. An-an’am: 6)
Kaum muslimin jamaah sholat jumat
yang dimuliakan Allah
Keberkahan yang kita inginkan dari
kehidupan bermasyarakat dan bernegara ini tidak akan terwujud hanya dengan
teori-teori dan arahan tanpa adanya kesadaran untuk saling mengingatkan dan
keinginan untuk mau mendengarkan dan menerima kebenaran, serta adanya
kepedulian untuk saling menghargai, saling mencintai, saling membantu dan
memenuhi hak dan kewajiban. Oleh sebab itulah Rasulullah berpesan kepada
istri-istrinya untuk memperbanyak kuah masakan untuk dibagikan kepada tetangga-tetangganya.
Memperbanyak kuah sebagaimana
dimaksud oleh Rasulullah adalah, kepedulian kepada tetangga dan masyarakat
dalam arti luas. Apabila seorang memiliki kelebihan rezeki janganlah ia
melupakan tetangga kiri dan kanan, mungkin di antara mereka ada yang tidak
memiliki makanan untuk hari itu, atau mungkin anaknya sedang sakit namun ia
malu meminjam uang untuk berobat. Bisa pula kepedulian ini dalam bentuk non
makanan, misalnya kesehatan dan biaya pendidikan. Siapakah yang paling memahami
kesulitan bersosial seseorang selain tetangganya?
Pentingnya kepedulian ini sehingga
di akhirat nanti Allah akan mempertanyakannya kepada kita masing-masing tentang
kepedulian kita kepada sesama, Imam Muslim dalam kitab shohihnya meriwayat
hadist Qudsi:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ
آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ
رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ
تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ يَا ابْنَ
آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِى. قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ
وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِى
فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ
ذَلِكَ عِنْدِى يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِى. قَالَ يَا
رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِى
فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى »
Dari Abu Hurairoh ra, Rosulullah saw
bersabda: “Sesungguhnya Allah swt berfirman pada hari kiamat: “Wahai anak adam!
Aku sakit kenapa engkau tidak menjengukku, ia berkata:”Wahai Tuhanku, bagaimana
mungkin aku menjengukmu, sedangkan engkau adalah Tuham semesta alam.” Allah
berfirman: “Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia akan tetapi
engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan
dapati Aku di sisinya.” Wahai anak adam, Aku meminta makan kepadamu, kenapa
engkau tidak memberiku?” Orang itu berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin
aku member-Mu makan, sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah
berfirman: “Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan engkau tidak
memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati Aku
di sisinya. Wahai anak adam Aku meminta minum padamu, sedang engkau enggan
memberik-Ku minum.” Ia berkata: “Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum
sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah menjawab: “Seseorang meminta
minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum
niscaya engkau dapati Aku di sisinya.” (HR. Muslim)
Kaum muslimin jamaah jumat yang
dimuliakan Allah
Kesimpulan yang dapat kita tarik
dari khutbah yang singkat ini adalah: bahwa tidak mungkin individu yang kotor,
yang hidup di alam dosa, akan melahirkan masyarakat yang baik. Oleh karena itu,
jalan satu-satunya untuk membangun masyarakat yang bersih dan beradab, penuh
dengan nuansa tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, yang jauh dari
kerjasama dalam keburukan dan dosa, adalah hanya dengan kembali
bersungguh-sungguh mentaati Allah dan mengagungkan-Nya. Kembali meramaikan
masjid, mengajak keluarga, anak-anak untuk menunaikan sholat sebagai kewajiban
kita kepada Allah yang tak boleh dilalaikan apapun kondisinya, membaca dan
memahami Al-Quran, menerapkan pengetahuan tentang islam yang sudah diketahui,
mengendalikan nafsu dari dosa-dosa dan sesuatu yang mendatangkan murka Allah
serta tidak melupakan untuk saling peduli dan saling mengingatkan sesama
saudara dan tetangga.
Semoga Allah menjadikan masyarakat
dan bangsa kita bangsa yang mendapatkan keberkahan, mengumpulkan kita dalam
umat Rosulullah yang terbaik dan terjauhkan dari ketergelinciran ke dalam
jurang kemaksiatan. Amiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ
وَلَكُمْ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُلِلّهِ
حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه
لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ
وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ
بِخَبَرٍ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !!
اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ.
وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ.
وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ
قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ
سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. في
ِالْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ
الْخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْنَ سَيّدِنَا اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ
وَعَلِيٍّ وَعَنْ سَائِرِاَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ
التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.
اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا
وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا
وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ
سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَالله اِنَّ اللهَ
يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ
+ komentar + 73 komentar
Jazakallohu khoiron katsiron, ikut copas untuk materi khutbah jum'at 12 Juli 13 M 3 Romadhon 1434 H
Jazakallohu khoiron katsiron, ikut ngopy ustadz...untuk materi khutbah saya besok jumat tgl 21 /12/2013, semoga jadi amal ibadah di sisi Allah SwT, amiin.
Jazakallohu khoiron katsiron, ikut copas ustadz. Insya Allah bermanfaat dan menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin.
Alhamdulillah punteun pak Ustadz ikut ngopy,Insya Allah bermanfaat bagi diri saya dan orang lain Amin.
Matur suwun sumbang ilmu.............mugi2 berkah
terimakasih ya. izin ikut copas ya ;)
ijin copas. matur nuwun
matur nuwun naskah kutbahnya. ijin copas,
Izin copas yah utk tugas. matur nuwun...
izin copas utk tugas,thx
Izin copas yah utk tugas. trima kasih
Izin copas yah utk tugas.Insya Allah bermanfaat dan menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin.... :)
thanks gan. lagi nyari2 khutbah bagus. dapet juga akhirnya. ijin copas yah :)
Jazakallohu khoiron katsiron, ikut copas ustadz. untuk tugas saya besok
Jazakallohu khoiron katsiron Izin mengambila buat tugas PAI Insya Allah bermanfaat dan menjadi amal yang baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin.... :)
numpang copas om :D
Ijin copy untuk memenuhi tugas sekolah semoga bermanfaat dan kebaikan anda dibalas oleh ALLAH S.W.T
Izin copy materi ya, terimakasih banyak :)
kebetulan pas lagi butu temanya ketemu,makasih banyak ya
khutbah yang kedua koq singkat .,.,.,.,. ?????
Alhamdulullah.. Jazakallohu khoirun katsiron
izin copas,matur nuwun :)
IKUTAN COPAS USTAD MOGA BANYAK MANFAAT
Mksh ijin copas
Makasih Ustad Izin Copas ya.. Semoga jadi amal Ibadah aamiin..
Makasih yaa
IZIN copy mas
Izin copas nya pak Ustad :)
izin copas buat materi khutbah Jumat besuk ya ust....jazakumullohu khoiron katsiron!!!!
Trims, saya sdh kopas.
syukran ya ust..mohon copy...
Terima kasih,sudah memberi tahu ilmunya.Semoga bermanfaat bagi diri sendiri dan org lain
izin copas tad
ijin copy
Alhamdulillaah, terima kasih, terima kasih,terima kasih.
ijin copy buat materi,terima kasih
ijin copy utuk tugas hari selasa
Ijin Copy yaa Ustadz untuk bahan, Jazakumullohu khoiron katsiro, wassalamu'alaikum
saya ucapkan terimakasih kepada sang penulis
Izin copas n mengamalkan
Jazakallohu khoiron katsiron Izin forward
Izin ambil untuk khutbah jumat juli 2016 ustad...
Izin copas ya Pak... terimakasih semoga bapak mendapat amal
jazakallahukhairan izin copas ya ustadz
MOHON IZIN COPY, TERIMA KASIH
izin copas min untuk tugas
ijin copas .terima kasih
Alhamdulilah
Jazakallah khairan ustadz..ijin copy untuk materi khutbah saya
Khutbah Ke dua nya memang segitu aja kah dimana mana
izin copas ya saya nya pak..
Assalamu'alaikum wr.wb.
Syukron katsiron atas panduan nya. Semoga bermanfaat bagi saya dan bagi yang mempelajarinya.
.
.dan izin copas link.
Alhamdulillah
insya alloh ane ikut copas juga moga berkh amiiin
ustad saya izin copy buat bahan,, semoga berkah Aamiin
maaf terjemahanya.."sesungguhnya orang yang paling bertaqwa di sisi Alloh, adalah orang yang paling bertaqwa"..?
Makasih ust, saya izin copas utk bahan praktek siswa saya. Semoga menjadi amal jariyah buat ust. Amin!
ijin share ustadz,sukron katsiiroon.
ijin copy ustadz unt bahan belajar. syukron katsiiroon. semoga bermanfaat dan bernilai ibadah. aamiinn...
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sama2 semoga bermanfaat
Amin
izin copas ustadz. semoga bermanfaat.
Jzkllah Khoir...izin baca stdz.
Amin
Nderek copy..ustad smogo bermanfaat untuk sy dan yg lainnya..aamiin
Amin
Pak ustad izin copas
Masya Allah... Izin copas ustadz..
Mohon izin copas, Tadz. Terima kasih.
jazzakumullah khairan ustadz...bagaimana kiat membacanya agar benar mhagraj dan lancar dan sesuai tempat berhentinya perkalimat..mohon utk penulisan yg berikutnya...mukaddimah kedua dan do,a sampai akhir di perjelas..tanda baris..sukun dan dommahnya...trmksh
ustadz.. ijin copy ya..semoga berbermanfaat.. aaaamiiiin
alhamdulillah, ijin kopi paste ya, semoga berkah aamiin
Posting Komentar