Featured Post Today
print this page
Latest Post

PELAJARAN FIKIH KELAS 7 SEMESTER 2

SHALAT WAJIB SELAIN SHALAT LIMA WAKTU
KETENTUAN SHALAT DAN KHUTBAH JUM'AT 

 

1.   Shalat Jum’at 

a.       Pengertian dan Hukum
        Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah khutbah di waktu duhur pada hari Jum'at.
Hukum shalat Jum'at adalah fardhu 'ain (kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat)
bagi  laki-laki yang sudah dewasa, berakal sehat, merdeka dan tidak sedang musafir.
Firman Allah SWT.

يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْااِذَا نُوْدِيَ لِلصَلَوةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْاِلَى ذِكْرِاللهِ وَذَرُواالْبَيْعَ
       Wahai orang=orang yang beriman! apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari     Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli....  (QS. Al-Jumu'ah : 9).

        Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita, anak-anak, hamba sahaya, orang sakit dan yang sedang dalam perjalanan.

   الْجُمعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلىَ كُلِّ مُسْلِمٍ فِيْ جَمَا عَةِ  اِلاَّاَرْبَعَةٍ عَبْدُ مَمْلُوْكٌ اَوْمَرْأَةٌ اَوْصَبِيٌّ أَوْ مَرِ يْضٌ
Jum'at itu hak dan wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam dengan berjama'ah, kecuali empat macam orang/golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit. (H.R. Abu Dawud)

b.      Syarat Wajib Shalat Jum'at
·                     Islam

·                    Baligh
·                    Berakal
·                    Laki-laki
             Bermukin (tidak sedang bepergian/musafir).
·                    Merdeka
             Sehat badan
·                    Tidak ada halangan
Adapun mereka yang dianggap berhalangan sebagai berikut:
·       * Sakit
·      * Dalam perjalanan
        *  Hujan lebat (jika turun hujan lebat yang tidak dapat diatasi, seperti banjir, tidak ada fasilitas nya,        dan   lain-lain)
·         Kesulitan-kesulitan lain yang tidak memungkinkan untuk shalat Jum’at, seperti takut ada perampok, binatang buas, kebakaran, dan sebagainya.              

       2)      Syarat Sah Shalat Jum’at
·         Diadakan di daerah pemukiman baik di desa maupun di kota.
·         Dilakukan pada waktu dzuhur (pada hari jum’at).
         كا ن يصلى الجمعة حين تميل الشمس
·         Dikerjakan secara berjama’ah.
·         Dikerjakan sesudah khutbah
.

       3) Rukun Shalat Jum'at
     Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk   hakikat shalat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka shalat pun tidak teranggap secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.
      Meninggalkan rukun shalat ada dua bentuk.
     Pertama: Meninggalkannya dengan sengaja. Dalam kondisi seperti ini shalatnya batal dan tidak sah dengan kesepakatan para ulama.
      Kedua: Meninggalkannya karena lupa atau tidak tahu. Di sini ada tiga rincian,
1.        Jika mampu untuk mendapati rukun tersebut lagi, maka wajib untuk melakukannya kembali. Hal ini berdasarkan kesepakatan para ulama.
2.       Jika tidak mampu mendapatinya lagi, maka shalatnya batal menurut ulama-ulama Hanafiyah. Sedangkan jumhur ulama (mayoritas ulama) berpendapat bahwa raka’at yang ketinggalan rukun tadi menjadi hilang.
3.       Jika yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram, maka shalatnya harus diulangi dari awal lagi karena ia tidak memasuki shalat dengan benar.
      Rukun pertama: Berdiri bagi yang mampu
      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ     
   Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.[1]
      Rukun kedua: Takbiratul ihram
       Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِي مُ
   Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.[2]
     Yang dimaksud dengan rukun shalat adalah ucapan takbir “Allahu Akbar”. Ucapan takbir ini tidak bisa digantikan dengan ucapakan selainnya walaupun semakna.
      Rukun ketiga: Membaca Al Fatihah di Setiap Raka’at
      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ       
    Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.[3]
      Rukun keempat dan kelima: Ruku’ dan thuma’ninah
     Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya (sampai ia disuruh mengulangi shalatnya beberapa kali karena tidak memenuhi rukun),
ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعً            ا
     Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.[4]
       Keadaan minimal dalam ruku’ adalah membungkukkan badan dan tangan berada di lutut.
      Sedangkan yang dimaksudkan thuma’ninah adalah keadaan tenang di mana  setiap persendian juga ikut tenang. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya sehingga ia pun disuruh untuk mengulangi shalatnya, beliau bersabda,
لاَ تَتِمُّ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ حَتَّى يُسْبِغَ  … ثُمَّ يُكَبِّرُ فَيَرْكَعُ فَيَضَعُ كَفَّيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مَفَاصِلُهُ وَتَسْتَرْخِىَ     
  Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.”[5]
    Ada pula ulama yang mengatakan bahwa thuma’ninah adalah sekadar membaca dzikir yang wajib dalam ruku’.
      Rukun keenam dan ketujuh: I’tidal setelah ruku’ dan thuma’ninah
      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,
ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمً    ا
     Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.[6]
       Rukun kedelapan dan kesembilan: Sujud dan thuma’ninah
       Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya,
ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا        ا
     Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.[7]
     Hendaklah sujud dilakukan pada tujuh bagian anggota badan: [1,2] Telapak tangan kanan dan kiri, [3,4] Lutut kanan dan kiri, [5,6] Ujung kaki kanan dan kiri, dan [7] Dahi sekaligus dengan hidung.
      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِوَأَشَارَ وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ
   Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri.
      Rukun kesepuluh dan kesebelas: Duduk di antara dua sujud dan thuma’ninah
      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا    
    Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.[8]
      Rukun keduabelas dan ketigabelas: Tasyahud akhir dan duduk tasyahud
      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا قَعَدَ أَحَدُكُمْ فِى الصَّلاَةِ فَلْيَقُلِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ   
   Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”.[9]
       Bacaan tasyahud:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى          عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
  At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.” (Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya) [10]
    Apakah bacaan tasyahud “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi” perlu diganti dengan bacaan “assalaamu ‘alan nabi”?
      Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya,
“   Dalam tasyahud apakah seseorang membaca bacaan “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi” atau  bacaan “assalamu ‘alan nabi”? ‘Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan bahwa para sahabat dulunya sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, mereka mengucapkan “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi”. Namun setelah beliau wafat, para sahabat pun mengucapkan “assalamu ‘alan nabi”.
      Jawab:
    Yang lebih tepat, seseorang ketika tasyahud dalam shalat mengucapkan “assalamu ‘alaika ayyuhan nabi wa rohmatullahi wa barokatuh”. Alasannya, inilah yang lebih benar yang berasal dari berbagai hadits. Adapun riwayat Ibnu Mas’ud mengenai bacaan tasyahud yang mesti diganti setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat –jika memang itu benar  riwayat yang shahih-, maka itu hanyalah hasil ijtihad Ibnu Mas’ud dan tidak bertentangan dengan hadits-hadits shahih yang ada. Seandainya ada perbedaan hukum bacaan antara sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat dan setelah beliau wafat, maka pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang akan menjelaskannya pada para sahabat.
(   Yang menandatangani fatwa ini adalah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz sebagai Ketua, Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi sebagai Wakil Ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud dan ‘Abdullah  bin Ghodyan sebagai anggota)[11]
      Rukun keempatbelas: Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir[12]
     Dalilnya adalah hadits Fudholah bin ‘Ubaid Al Anshoriy. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang yang berdo’a dalam shalatnya tanpa menyanjung Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mengatakan, “Begitu cepatnya ini.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan orang tadi, lalu berkata padanya dan lainnya,
إذا صلى أحدكم فليبدأ بتمجيد الله والثناء عليه ثم يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بعد بما شاء
   Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.[13]
      Bacaan shalawat yang paling bagus adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
   Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.[14]
      Rukun kelimabelas: Salam
      Dalilnya hadits yang telah disebutkan di muka,
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.[15]
    Yang termasuk dalam rukun di sini adalah salam yang pertama. Inilah pendapat ulama Syafi’iyah, Malikiyah dan mayoritas ‘ulama.
      Model salam ada empat:
    1. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.
     2. Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah wa barokatuh”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.
       3.  Salam ke kanan “Assalamu ‘alaikum wa rohmatullah”, salam ke kiri “Assalamu ‘alaikum”.
       4.  Salam sekali ke kanan “Assalamu’laikum”.[16]
       Rukun keenambelas: Urut dalam rukun-rukun yang ada
       Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan
     Alasannya karena dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan kata “tsumma“ dalam setiap rukun. Dan “tsumma” bermakna urutan.[17]
                                                                     Semoga bermanfaat.




      3)      Rukun  Jum’at
Rukun  jum’at  adalah seatu gerakan atau bacaan yang harus dilaksanakan, sehingga bila ditinggalkan maka shalat jum'atnya tidak sah. adapun yang termasuk rukun ju'at adalah :
1. Khatib, lazimnya sekaligus menjadi imam
2. Jama'ah Jum'at
3. Khutbah dua kali serta duduk di antara keduanya.
4. Shalat Jum'at dua rakaat dengan berjamaah.

c.       Syarat Khutbah Jum’at
1)      Khutbah dilaksanakan pada waktu dzuhur.
2)      Khutbah dilaksanakan dengan berdiri bila mampu.
3)      Khatib harus duduk sebentar di antara dua khutbah.
4)      Khatib suci dari hadats dan najis.
5)      Khatib harus menutup aurat.
6)      Suara khatib dapat didengar oleh jama’ah.
7)      Tertib

d.      Rukun Khutbah Jum’at
1)      Mengucapka pujian kepada Allah SWT.
2)      Mengucapkan kalimat syahadatain.
3)      Membaca shlawat atas Nabi.
4)      Berwasiat atau memberi nasihat untuk bertaqwa kepada Allah SWT.
5)      Membaca ayat suci Al-Qur’an pada salah satu dua khutbah.
6)      Berdoa pada khutbah kedua untuk untuk kaum muslimin dan muslimat.

e.       Sunnat Jum’at
1)      Sunnat Khutbah.
Dilakukan di atas mimbah
* Memberi salam pada khutbah pertama. 
* Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. 
Khutbah tidak terlalu panjang atau terlalu pendek
Khatib menghadap jama’ah


2)      Sunnat Sebelum Shalat Jum’at
             * Mandi,
             *  Memotong kuku,
             * Berpakaian rapi dan bersih. 
            *Segera menuju masjid.     
            *  Memakai wangi-wangian
            * Berdoa ketika menuju atau masuk masjid.


KETENTUAN SHALAT SUNAH

      Shalat Sunah ialah shalat yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.


4.      Shalat Sunnat
a. Shalat Hari Raya
1)      Hari Raya Idul Fitri yaitu dua raka’at pada setiap tanggal 1 Syawal.
2)      Hari Raya Idul Adha yaitu pada stiap tanggal 10 Zulhijjah.
  1. Shalat Gerhana Bulan dan Matahari, dilakukan sekurang-kurangnya dua rakaat pada waktu gerhana bulan atau matahari.
  2. Shalat Minta Hujan (Istisqa’) hukumnya sunnat ketika ada hajat , dapat dilakukan sekurangkurangnya dengan doa saja, namun yang lebih sempurna dengan shalat dua rakaat.
  3. Shalat Sunnat Rawatib.
  4.   1)      Shalat Sunnat Rawatib Muakkad
    a)      Dua rakaat sebelum subuh.
    b)      Dua rakaat sebelum dzuhur.
    c)      Dua rakaat setelah dzuhur.
    d)     Dua rakaat setelah maghrib.
    e)      Dua rakaat setelah isya’. 
  5.  2)      Shalat Sunnat Rawatib Ghairu Muakkad
    a)      Empat rakaat sebelum ashar.
    b)      Dua rakaat sebelum maghrib
    c)      Dua rakaat sebelum dan sesudah dzuhur.
  1. Shalat Sunnat Jum’at, dilakukan dua atau empat rakaat setelah shalat jumat.
  2. Shalat Tahyatul Masjid ialah shalat menghormati masjid. Shalat ini disunnatkan bagi orang yang masuk ke masjid, sebelum ia duduk, yaitu sebanyak dua rakaat.
  3. Shalat Dhuha ialah shalat sunnat dua rakaat atau lebih, sebanyak-banyaknya dua belas rakaat pada waktu dhuha, yaitu waktu matahari naik setinggi tombak; kira-kira pukul 8-9 sampai tergelincir matahari.
  4. Shalat tahajud adalah shalat sunnat pada waktu malam, dan sebaiknya pada larut malam setelah tidur. Bilangan rakaat paling banyak 11 rakaat, minimal adalah dua rakaat.
  5. Shalat Tarawih adalah shalat sunnat malam pada bulan Ramadhan. Hukumnya sunnat muakkad. Dilakukan setelah shalat Isya sampai terbit fajar, boleh dilakukan berjamaah.
  6. Shalat Witir artinya shalat ganjil. Shalat ini merupakan menutup shalat-shalat yang lain. Boleh dilakukan setelah shalat Isya sampai fajar.
  7. Shalat Istikharah merupakan shalat memohon petunjuk yang baik.
  8. Shalat Sunnat Mutlaq artinya shalat sunnat yang tidak ditentukan waktunya kecuali waktu yang terlarang  dan tidak ada sebabnya, rakaatnya pun tidak ditentukan.paling sedikit dilakukan 2 rakaat.




32 komentar

Tayamum



 A. Pengertian Tayamum
       Tayamum ialah mengusapkan debu yang bersih (suci) ke muka dan kedua telapak tangan dengan 
        syarat-syarat tertentu. 

 B. Dasar Hukum
            Firman Allah Surat al-Maidah ayat 6 :

وَاِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى اَوْعَلَى سَفَرٍ اَوْجَاءَاَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ ْالغَاءِطِ اَوْلَمَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوْامَاءً
فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًاطَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِنْهُ
        ....Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)             atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
               dengan debu yang baik (suci) usaplah wajahmu dan tanganmu dengan  (debu) itu.

 C. Sebab-Sebab Diperbolehkannya Tayamum
      1. Karena sakit yang akan menambah parah jika menggunakan air.
      2. Dalam perjalanan tidak mendapatkan air atau di atas kendaraan umum
      3. Karena tidak mendapatkan air.atau dalam keadaan kesulitan

 D. Alat Bertayamum
      1. Tanah yang suci dan berdebu
      2. Pasir
      3. Batu
      4. Dinding tembok atau benda lain yang bersih dan suci

 E. Syarat Tayamum
      1. Sudah masuk
waktu shalat
      2. Kesulitan air atau berhalangan memakai air karena sakit
      3. Dengan tanah atau debu atau yang menjadi penggantinya
      4. Tanah atau debu harus suci dari najis.

 F. Rukun Tayamum
      1. Niat
      2. Mengusap muka dengan tanah atau debu
      3. Mengusap telapak tangan sampai dengan pergelangan tangan,(sebagian ulama sampai
          dengan siku


 G. Tata Cara Tayamum
       Niat dengan ikhlas karena Tuhan Allah untuk bertayamum (niat cukup dalam hati)    
       Membaca   Bismillahirrahmanirrahim sambil meletakkan/menepukkan kedua                                     belah tangan ke tanah yang berdebu atau benda lain yang menjadi penggantinya,    
       Tiuplah atau hembuslah  kedua telapak tangan yang berdebu lalu usapkan kedua                                    telapak  tanagn pada muka secara perlahan, dan pada kedua telapak tangan baik bagian
       dalam mapun bagian luar, telapak tangan kiri untuk tangan  kanan, dan
       tangan  kanan untuk mengusap tangan kiri cukup satu kali usapan.
                           
     @ TAYAMUM DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI PENGGANTI WUDHU DAN
          JUGA  MANDI  JANABAT

                               Djumroni : fiqihmtssrg.blogspot.com


BELAJAR TANPA DIBATASI OLEH  RUANG DAN WAKTU

                                    MTs Negeri 1 Kota Serang, Banten

1 komentar

Latihan Soal kls 9



KEMENTERIAN AGAMA
ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL
MADRASAH TSANAWIYAH KABUPATEN/KOTA SERANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
 I.  Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d yang sesuai dengan pertanyaan pada tiap-tiap nomor berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom lembar jawaban yang telah tersedia !                          











1.     Perhatikan terjemahan ayat di bawah ini :
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah SWT ketika menyembelih. Sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan’ (QS. Al-An’am 121)
Merupakan terjemahan dari ayat :
Ÿwur (#qè=à2ù's? $£JÏB óOs9 ̍x.õムÞOó$# «!$# Ïmøn=tã ¼çm¯RÎ)ur ×,ó¡Ïÿs9 3  ÇÊËÊÈ a.
 ãP$yèsÛur tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# @@Ïm ö/ä3©9 öNä3ãB$yèsÛur @@Ïm öNçl°; ( b.    
@Ïtäur ÞOßgs9 ÏM»t6Íh©Ü9$# ãPÌhptäur ÞOÎgøŠn=tæ y]Í´¯»t6yø9$# c.                  ôM¯=Ïmé& Nä3s9 èpyJŠÍku5  ÉO»yè÷RF{$#  d.                              
2.     Perhatikan secara seksama  tabeldi bawah  ini :
No
Uraian
1.
2.
3.
4.
5.
Menyebut nama Allah
Beragama Islam
Berakal sehat
Baligh / dewasa
Laki-laki
Syarat untuk orang yang menyembelih binatang terdapat  pada nomor…
a.     1,2,5
b.     1,3,5
c.     2,3,5
d.     2,4,5
3.     Alat yang dapat digunakan untuk menyembelih binatang  adalah …
a.     Kayu, bambu, kaca
b.     Pisau, golok, arit
c.     Silet, tanduk, batu
d.     Kuku, tulang, gigi
4.     Kisah Nabi Ibrahim a.s dengan putranya Nabi Ismail a.s menunjukkan bahwa berkurban telah disyariatkan pada umat-umat terdahulu, sesuai ayat …


















11.      Pengertian aqiqah menurut bahasa adalah…
a.       Menyembelih binatang yang disayangi
b.       Bersyukur atas kelahiran bayi yang baru lahir
c.    Menebus bayi yang tergadai
d.    Rambut yang tumbuh di kepala bayi yang baru lahir
12.     Ketentuan menyembelih kambing aqiqah bayi laki-laki dan perempuan yang dilahirkan kembar adalah…
a.    1 ekor
b.    2 ekor
c.      3 ekor
d.     4 ekor
13.     Pernyataan yang benar berikut ini adalah…
a.     Umur hewan sembelihan aqiqah sudah cukup tua
b.    Tujuan utama penyembelihan hewan aqiqah   adalah untuk menunjukan kemampuan
c.    Daqing aqiqah dibagikan sebelum dimasak
d.    Mencukur rambut dan memberi nama bayi pada  hari ketujuh dan penyembelihan hewan aqiqah
14.     Di antara persamaan antara kurban dan aqiqah adalah…
a.    Hukum dasar penyembelihan kurban dan aqiqah
b.                                 Jumlah binatang yang akan disembelih
c.    Waktu pelaksanaan penyembelihan hewan
d.                                 Cara  pembagian daging hewan
Èe@à6Ï9ur 7p¨Bé& $oYù=yèy_ %Z3|¡YtB (#rãä.õuÏj9 zNó$# «!$# 4n?tã $tB Nßgs%yu .`ÏiB ÏpyJÎgt/ ÉO»yè÷RF{$# 3 ÇÌÍÈ
15.     Kesimpulan dari ayat di atas adalah tujuan utama dari penyembelihan hewan kurban dan aqiqah yaitu…
a.    Manifestasi rasa syukur terhadap Allah SWT
b.    Mempererat tali persaudaraan dengan tetangga
c.    Menumbuhkan sikap kepedulian sosial terhadap fakir miskin
d.    Ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT
16.             Apabila kita membagi-bagikan daging kurban dan aqiqah, maka yang kita utamakan adalah...
a.    Saudara sendiri, walaupun tempat tinggalnya jauh
b.    Keluarga sendiri, isteri dan anak-anak kita
c.    Orang kaya di sekitar tempat tinggal kita
d.    Tetangga dekat kita yang kebetulan fakir atau miskin
17.     Lihat table di bawah ini !
No
Uraian
1.
2.
3.

5.
6.
Menyiapkan lubang penampungan darah
Mempersiapkan alat penyembelihan
Memberikan gas pada ruangan agar pingsan
Membaringkan hewan ke sebelah kiri
Membaca Basmallah
Tata cara penyembelihan secara tradisional yang benar ditunjukkan oleh nomor...

a.     1,2,3,4
b.     1,3,4,5
c.       1,2,5,6,
d.      3,4,5



24.  Jual beli yang terlarang adalah proses jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya, seperti….
a.       Menjual hasil tanaman yang belum pantas dipanen ( ijon)
b.      Menjual hasil tanaman yang masih dalam bentuk bibit
c.       Menjual hasil ternak yang nyata cacatnya
d.      Menjual HP second kepada saudara sendiri
25. Simak pernyataan berikut:
1.      Jual beli dengan cara mengegcoh
2.      Jual beli dengan cara menimbun
3.      Jual beli dengan cara credit
4.      Jual beli daging hewan yang masih hidup
5.      Jual beli barang yang sudah dibeli orang lain
Hukum jual beli yang sah tapi terlarang ditunjuklkan oleh nomor….
a.       1, 2, 4, 5
b.      1, 2, 5
c.       1, 2, 3, 4, 5
d.      1, 2, 3
26. Dalam proses jual beli Islam menganjurkan adanya khiar, istilah khiar di sini mengandung arti….
a.       Garansi yang harus dijaga
b.      Perjanjian untuk tidak mengembalikan barang
c.       Setisp pembeli disyaratkan untuk mrmilih
d.      Hak untuk membatalkan atau meneruskan jual beli
27. Diana membeli sepatu dari pasar, setibanya dirumah dilihat secara teliti, ternyata sepatu tersebut ada yang sobek, keesokan harinya dikembalikan kepada pedagang dimana dia membeli. Ini termasuk pengamalan khiar….
a.       Khiar majelis
b.      Khiar syarat
c.       Khiar aibi
d.      Khiar zamani
28. Kerjasama dalam bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan perjanjian bagi hasil disbut….
a.       Koperasi
b.      Credit
c.       Faroid
d.      Qiradl
29.  Khiar majelis yairu terjadinya khiar karena….
a.       Berlangsung masih di tempat pembelian
b.      Barang yang dibeli kondisinya rusak
c.       Barang yang dibeli ternyata sudah dibeli orang
d.      Pembeli dan penjual belum dewasa/balig
30.  Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُقْرِضُ مُسْلِمًا قَرْضًا مَرَّتَيْنِ اِلاَّ كَانَ كَصَدَقَـتِهَا مَرَّةً  (رواه ابن ماجه)
        Berdasarkan Hadits ini apabila seseorang meminjamkan uang untuk dijadikan modal usaha sebanyak dua kali, maka….
a.       Seperti sodaqoh unta betina
b.      Seperti sodaqoh satu kali
c.       Akan terhindar dari kelaparan
d.      Seperti usaha mengentaskan kemiskinan

31.  Islam sangat menjunjung tinggi orang yang memiliki etos (semangat) kerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, karena itu Qirad menurut Islam hukumnya....
a.       Wajib
b.       Sunah
c.        Mubah
d.       Makruh










a.Èe@|Ásù y7În/tÏ9 öptùU$#ur        
$yJ¯RÎ) tP§ym ãNà6øn=tæ sptGøŠyJø9$# tP¤$!$#ur zNóss9ur ̍ƒÍ\Ïø9$#  b.      
Èe@à6Ï9ur 7p¨Bé& $oYù=yèy_ %Z3|¡YtB    c.
ôMtBÌhãm ãNä3øn=tæ èptGøŠyJø9$# ãP¤$!$#ur ãNøtm:ur ͍ƒÌYσø:$#     d.                  
5.     Perhatikan tabel berikut ini !
No
Uraian
1.
2.
3.
4.
5.
Kurban bag I orang kaya
Kurban untuk latihan di sekolah
Kurban bagi Rasulullah SAW
Kurban nazar
Kurban ketika Ihram Haji
Kurban yang hukumnya wajib ditunjukkan oleh nomor…
a.     1,2,3
b.     1,3,5
c.       2,4,5
d.      3,4,5
6.     Kisah Nabi Ibrahim a.s dengan Nabi Ismail a.s yang berkaitan dengan peristiwa disyariatkannya kurban bagi umat Islam dijelaskan Al-Qur’an dalam :
a.      QS. Al-Kautsar 1-3
b.     QS. Sh Shafat 102-106
c.       QS. Al-Baqarah 100-105
d.      QS. Ibrahim 6
7.     Ketentuan umur binatang jenis domba untuk dijadikan sembelihan kurban minimal….
a.     5 tahun lebih
b.     2 tahun lebih
c.       7 tahun lebih
d.      Musinnah
8.     Seorang suami memiliki 1 orang isteri, 11 orang anak, 1 orang mertua dan 4 anak yatim. Apabila ia akan berkurban untuk seluruh keluarganya, maka hewan yang harus disembelih…
a.       1 ekor kerbau, 1 ekor sapi dan 1 ekor unta
b.       2 ekor kerbau,  dan 4 ekor kambing
c.        3 ekor kerbau dan 4 ekor kambing
d.       2 ekor kerbau dan I ekor sapi
9.       Hal-hal yang diperbolehkan syariat untuk dilakukan oleh penyembelih atau panitia kurban adalah....
a.       Meminta upah menyembelih hewan kurban
b.       Meminta daging hewan kurban
c.        Menjual kulit hewan kurban
d.       Menyembunyikan daging hewan kurban












18. Pada zaman sekarang umat Kristiani di beberapa gereja banyak yang menyembelih hewan kurban bagaimana sikap kita, apabila mendapati seorang non-Muslim yang berkeinginan melaksanakan penyembelihan hewan kurban tersebut...
a.     Kita terima, dengan syarat orang yang menyembelihnya harus beragama Islam
b.     Kita terima, dengan syarat orang tersebut tidak boleh mengambil dagingnya sedikitpun
c.     Kita terima, dengan syarat orang tersebut harus masuk agama Islam terlebih dahulu
d.     Kita tolak dengan keras, karena berbeda keyakinan dan agama
19.    Perintah Rasulullah SAW terhadap orang mampu akan tetapi tidak mau melakasanakan kurban adalah…
a.     Melarang orang tersebut mendekati tempat shalat Nabi SAW (mesjid, mushalla  dll)
b.     Memerintahkan orang tersebut untuk menyembelih hewan kurban tahun depan
c.     Tidak boleh memakan dan tidak boleh mengambil daging kurban yang dibagi-bagikan
d.     Menebus binatang kurban dengan menyembelih hewan 2 ekor sekaligus
20.  Kurban dan aqiqah termasuk ibadah sosial, karena…
a.     Penyembelihan binatang kurban dan aqiqah disaksikan oleh orang banyak
b.     Sebagian besar daging kurban dan aqiqah dibagikan kepada fakir miskin
c.     Menarik hati masyarakat untuk ikut melaksanakan ibadah kurban dan aqiqah
d.     Memperlihatkan kepada para tetangga tentang nikmat Allah SWT yang kita terima
21.    Jual beli dalm kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan rutin umat manusia karena satu sama lain mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian itu maka jual beli dapat diartikan....
a.  Tukar menukar barang dengan barang yang sejenis
       b. Tukar menukar barang dengan barang yang serupa
       c  Tukarmenukar barang dengan barang yang mirip
      d. Tukar menukar barang dengan barang lain

22.   Dalil al Quran yang menghalalkan jual beli terdapat dalam potongan ayat....
a.       اِلاَّ اَنْتَكُوْنَ تِجَارَةً
b.      عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ
c.       وَاَحَلَّ اللهُ اْلبَيْعَ وَحَرَّمَ الِّرَبى
d.      اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَى
23.    Prinsip jual beli dalam Islam dijelaskan dalam al Quan antara lain dalam potongan ayat
عَنْ تَرَا ضٍ مِنْكُمْ
Artinya….
a.       Atas dasar belas kasihan
b.       Atas dasar suka sama suka
b.       Atas dasar keikhlasan
c.        Atas dasar kekeluargaan





32.  Besar ataupun kecilnya bagian keuntungan dalam sisten Qirad hendaknya dibicarakan dengan jelas pada saat mengadakan perjanjian/M o U ini termasuk....
a.       Rukun Qirad
b.       Syarat Qirad
c.        Wajib Qirad
d.       Macam-macam Qirad
33. Qirad dalam kegiatan ekonomi Islam sudah ada sejak zaman dulu, di Indonesia ada yang masih berjalan hingga saat ini seperti....
a.       Rentenir, Kosipa, BMT
b.       Asuransi, DP, Kredit
c.        Gadai, Borg, Jaminan
d.       KPR, KMKP, Kredit Candak Kulak
34.  Ada pemilik modal, adanya penerima modal, ada yang dikerjakan/usaha serta adanya keuntungan merupakan....
a.       Rukun Qirad
b.       Kelancaran Qirad
c.        Syarat  Qirad
d.       Hukum Qiran
35.  Secara etimologis (bahasa) riba diartikan juga dengan istilah   النَّــامُartinya….
a.       Berbunga/berkembang
b.       Pengurangan
c.        Curang
d.       Tambahan
36.  Nunung meminjam uang kepada Wati sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) pada waktu yang sudah disepakati bersama, uang tersebut dikembalikan dan Wati meminta Rp. 1.750.000 (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Kejadian ini termasuk bagian dari peraktek….
a.       Qirad
b.       Khiar
c.        Muamalah
d.       Riba
37.  Ulama Fiqih membagi riba kepada empat macam,                     yaitu….
a.       Riba fadli, riba qaradi, riba nasi’ah dan riba nahri
b.       Riba qardi, riba fadli, riba nasi’ah dan riba yad
c.        Riba nasi’ah, riba yad, riba qurobi, riba jaizi
d.       Riba yad, riba qardi, riba nasi’h dan riba rubi’ah
38.  يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا لاَ تَأْ كُلُوا الرِّ بَى اَضْعَا فًـا مُضَعَفَـهُ
Berdasarka ayat ini, perbuatan memakan harta riba
Hukumnya….
a.       Makruh
b.       Subhat
c.        Halal tapi dibenci
d.       Haram

39.  Seorang ulama besar bernama A. Hassan pendiri Persatuan Islam (Persis) berpendapat bahwa bunga Bank di Indonesia tidak termasuk haram karena….
a.       Tidak ada perjanjian
b.      Menguntungkan nasabah
c.       Tidak berlipat ganda
d.      Tidak termasuk menimbun

40.  Sertiap perbuatan yang diharamkan Allah jika dilakukan pasti akan merugikan pelakunya, berikut ini manfaat diharmkannya riba, kecuali….
a.       Termasuk pelanggaran HAM
b.      Rentenir tidak akan meraja lela
c.       Merugikan orang lain
d.      Merusak tatanan hidup gotong royong.










                                                                  



II. Essay

41. Sebutkan rukun jual beli menurut syariat Islam!

42. . Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a.       Khiar Syarat
b.      Khiar Aibi
c.       Khiar Majelis

43.  Jelaskan maksud Hadits berikut:
كُلُّ غُلاَ مٌ مُرْ تَهَنٌ بِعَـقِيْقَتِهِ تُذْ بَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَا بِعِهِ وَيُخْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى

44. Jelaskan bagaimana cara pelaksanaan Qirad!
45.  Sebutkan perbedaan dan persamaan                                                                                                     
      pelaksanaan Qurban dan Aqiqah!
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fiqih Tsanawiyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger